Sabtu, 05 Desember 2015

FLUIDA DINAMIS (Persamaan kontinuitas)

Sedikit saya akan membahas Fluida dinamis pada persamaan kontinuitas

Fuida dinamis adalah fluida yang berada dalam kondisi bergerak atau mengalir.
Contoh fluida dinamis :aliran sungai, aliran angina,dan aliran fluida lainnya.
Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida dalam dari satu tempat ketempat yang lainnya. Disini supaya mudah mempelajarinya fluidanya disini dinggap aliran tunak (steady) artinya yaitu mempunyai kecepatan yang konstan terhadap waktu dan aliran tidak termampatkan (incompressible) artinya kondisi aliran dimana kerapatan massa jenis fluida tidak berubah

Untuk selanjutnya kita ambil contoh dari fenomena yang sering dijumpai sehari hari misalkan ada selang yang dialiri air, kemudian  ujung selangnya kita pencet , maka kecepatan air keluar akan lebi tinggi dari pada ujung selang tidak dipencet. Perubahan luas penampang dari lebih besar ke lebih kecil ini disebut juga “Nozzle”, dan perubahan luas penampang dari lebih kecil ke lebih besar disebut juga “diffuser”.





mari perhatikan gambar berikut :




Persamaan kontinuitas adalah pernyataan matematis sederhana dari prinsip konservasi massa.
Gambar diatas menunjukan aliran fluida dalam sebuah pipa yang berbeda penampangnya. Kecepatan fluida pada penampang A1 adalah v1 dan pada penampang A2 kecepatannya v2
dalam waktu Δt partikel partikel fluida bergerak Δs1 = v1 Δt sehingga massa fluida Δm1
Δm1 = ρ. V =  ρ.A1.v1. Δt
Dengan cara yang sama maka besarnya massa fluida Δm2  yang melalui penampang A2 adalah :
Δm2 = ρ. V =  ρ.A2.v2. Δt
fenomena ujung selang dipencet dapat dibuktikan dengan
A1.v1  =  A2.v2
 jika A1 lebih besar dari A2 maka kecepatan v2 akan lebih cepat dari v1

keterangan :
A1 = luas penampang 1 (m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)
v1 = kecepatan aliran fluida pada penampang 1 (m/s2)
v2 = kecepatan aliran fluida pada penampang 2 (m/s2)
hasil kali A.v adalah debit, yaitu jumlah volume fluida yang mengalir tiap satuan waktu
dirumuskan : 

 karena .A.v. Δt sama dengan V (volume)



contoh soal :




Diketahui air mengalir disebuah pipa daiameter pipa bagian kiri A= 10 cm dan bagian kanan  A= 6 cm, serta kelajuan aliran air pada pipa bagian kiri v= 5 m/s, hitunglah kelajuan aliran air melalui A
Diketahui :
d1 = 10 cm
d2 = 6 cm
v1 = 5 m/s
Ditanyakan  vpada  A2?
Jawab :


jadi laju aliran vpada bidang Aadalah sebesar 13.9 m/s

sekian pembahasan fluida dinamis (persamaan kontinuitas) semoga bermanfaat hingga akhir waktu amin.....

Minggu, 29 November 2015

Fluida statis (Hukum pascal tekanan pada sebuah titik pada fluida triangular prismatic)

Fluida Statis
Hukum pascal tentang tekanan pada sebuah titik



Disini saya akan sedikit membahas tentang hukum pascal tekanan pada sebuah titik pada fluida triangular prismatic.
Pertama tinjauan mekanika fluida melihat atau mengukur tidak bisa dengan molekulnya secara langsung tetapi mencari dengan bagian kecil yang mengandung banyak molekul.
Elemen fluida : memiliki volume kecil mendekati nol dengan banyaknya molekul fluida statik atau diam (gaya yang bekerja nol)







Menentukan tekanan pada titik Px, Ps, Py apakah sama atau berbeda? jawabannya lihat dibawah

1. Menetukan tekanan titik Px tehadap tekanan titik Ps


  • Pada permukaan Px memiliki luas permukaan (A) yang terdiri dari δy dan δz (m2
  • Pada permukaan Ps sin θ memiliki luas permukaan (A) yang terdiri dari δs dan δz (m2), Ditekanan titik Ps kenapa ada sin θ? karena dititik Ps mempunyai kemiringan tertentu  ( θ = theta )
Dan dibawah ini adalah cara menentukan trigonometri pada bidang segitiga seperti sin dan cos :







          

untuk sudut yang lebih sempit dapat dicari dengan cara sebagai cara berikut :





untuk memperoleh nilai tekanan  diberlakukan hukum newton 1 yaitu ∑F = 0

P =  F/A , F = P . A

Keterangan :
P adalah tekanan satuannya Pa (Pascal)
F adalah gaya satuannya N (Newton)
A adalah luas permukaan / daerah satuannya m2 (meter persegi)

Maka rumusnya :
 F = P . A
∑Fx = 0
Px Ax – Ps sin θ As
Px δy δz – Ps sin θ δs δz = 0 (dirubah menjadi Px δy δz­ = Ps sin θ δs δz)
Px δy δz­ = Ps sin θ δs δz (δz tidak ditulis saja karena   δz / δz­ = 1)
Px δy  = Ps δy (“ sin θ δs ” dirubah menjadi “  δy “ karena sin θ δs = δy, kemudian δy tidak ditulis saja karena δy/δy = 1, maka )

Px = Ps ( tekanan dibidang Px sama dengan tekanan dibidang Ps )

2. Menentukan tekanan titik Py tehadap tekanan pada titik Ps


  • Pada permukaan Py memiliki luas permukaan (A) yang terdiri dari δz dan δx (m2
  • Pada permukaan Py cos θ memiliki luas permukaan (A) yang terdiri dari δs dan δz (m2), Ditekanan titik Py kenapa ada cos θ? karena dititik Py mempunyai kemiringan tertentu  ( θ = theta )


  • Menentukan sudutnya pun sama seperti dengan apa yang dijelaskan diatas

    Maka rumusnya :
     F = P . A
    ∑Fy = 0
    Py Ay – Ps cos θ As
    Py δz δx – Ps cos θ δz δs = 0 (dirubah menjadi Py δy δz­ = Ps cos θ δs δz)
    Py δz δx = Ps cos θ δz δs (δz tidak ditulis saja karena   δz / δz­ = 1)
    Py δx  = Ps δx (“ cos θ δs ” dirubah menjadi “  δx “ karena cos θ δs = δx, kemudian δx tidak ditulis saja karena δx/δx = 1 ,maka ) 

    Py = Ps ( tekanan dibidang Py sama dengan tekanan dibidang Ps )

    jadi tekanan dititik Ps ,Py, dan Pz besarnya adalah sama

    cukup sekian dengan sedikit pembahasan tentang Fluida statis (Hukum pascal tekanan pada sebuah titik pada fluida triangular prismatic) semoga bermanfaat hingga akhir waktu amin.........